Wednesday 11 June 2014

SOLO (SURAKARTA) KOTA SEMANGAT JAWA

KOTA WISATA YOGJAKARTA SURAKARTA(SOLO)KOTA SEJARAH PURBA SERTA PENINGGALAN SATU KERAJAAN YANG AGUNG DAN BERTAMADUN TINGGI....


Hampir 3 bulan berlalu keberangakatan saya bersama rakan-rakan ke Tanah Jawa Daerah Jawa Tengah,Indonesia.Tanggal 28 Feb 2014 kami menaiki pesawat AirAsia  AK1324  ke Yogjakata pada pukul 12:30pm urusan imigresen malaysia berjalan dengan lancar Alhamdulilah .Penerbangan mengambil masa 2 jam 30 minit dari Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur dari  terminal tambang murah (LCCT).Cuaca ketika itu agak mendung mengiringi perjalanan kami yang dianggap menabjubkan.



Restu dari ALLAH S.W.T serta keberkatan darinya kami selamat mendarat di Lapangan terbang Adisujipto,Yogjakarta pada pukul 1:25pm waktu indonesia.Perasaan ketika itu sangat terharu kerana peluang untuk saya melawat kota yang penuh bersejarah dan sebelum ini hanya membaca hasil-hasil kajian peninggalan kota tersebut menjadi realiti sambil mengucapkan setinggi-tinggi rasa syukur kehadrat illahi.

LAPANGAN TERBANG ADISUJIPTO






Urusan kami dipermudakan olehnya proses imigrasi indonesia  berjalan dengan lancar tanpa sebarang masalah dan bermulalah pengembaraan kami di kota wisata Jogjakarta dan Solo9.Melangkah keluar dari ruang ketibaan hati saya terasa sayu dan teruja serta tiada satu ungkapan yang mampu terucap melainkan bertapa indahnya bumi jawa dan agungnya ciptaan ALLAH S.W.T.

Hari pertama bermula dengan lawatan ke koto Solo yang dianggap sebagai Kota Spirit of Java atau kota peninggalan kerajaan Mataram.Kami perlu menaiki keretapi dari station Maguwo yang hanya berhadapan lapangan terbang adisujipto yang mengambil masa 1 jam perjalanan dengan kadar harga IDR 20 RIBU rupiah sahaja untuk dewasa kelas ekonomi berhawa dingin ke Station Solobalapan.kami sempat minum petang terlebih dahulu sebelum menunggu ketibaan kereta api pada pukul 6:02 pm waktu indonesia dan waktu pada ketika itu hampir senja.Tepat pada waktu yang dijanjikan kereta api tiba di Station Maguwo.



STATION SOLOBALAPAN

Perjalananan yang sangat selesa dengan permandangan sawah padi di waktu senja dan tepat jam 7:00 petang kami selamat sampai di Station Solobalapan.kami terus menuju ke hotel penginapan yang teletak lebih kurang 6 km ari station Solobalapan dengan menaiki van dengan kadar IDR 25 ribu rupiah.Dalam perjalanan sempat kami bertanya kepada pemandu van yang juga penduduk tempatan solo tentang keistimewaan kota tersebut dan makanan tradisi mereka.Beliau mencadangkan kami melawat kraton solo(istana),tempat pembuatan untuk mencanting batik jawa dan mencuba makanan tradisi nasi lewet serta nasi caker.Setibanya di hotel penginapan hotel istana griya kami membuat pendaftaran masuk dengan kadar IDR 100 000 ribu rupiah semalam sebilik untuk dua orang.




NASI LIWET

Makan malam kami Nasi liwet serta teh botol.Warung hanya terletak 500meter dari hotel penginapan angin sepoi-sepoi bahasa mengiringi kami berjalan kaki menuju ke warung nasi liwet.Info nasi liwet.Nasi liwet adalah makanan tradisi masyarakat solo yang juga berasaskan santan serta lauk-pauknya ayam serta telur pendang beralas daun pisang dan hanya dijual pada waktu malam sahaja.

Perut sudah terisi dengan keenakan Nasi liwet dan disajikan dengan suara merdu penyanyi jalanan yang mendendangkan alunan gemersik seakan syair dalam bahasa jawa sehingga meremang bulu roma mendengarnya.Kami terus berjalan semula menuju ke hotel penginapan untuk berehat dan menunggu keesokan pagi untuk mengungkap sejarah kota Solo yang hebat pada zaman dahulu dan sejarah kesultananya. 








                                        
KOTA SOLO(SURAKARTA)

Hari ke-2 kami masih di Kota Solo,Udara pagi yang sungguh menyamankan dan kicauan burung-burung yang bebas terbang di udara.Kami bercadang untuk mencuba sarapan pagi Nasi ceker bu atik yang teletak kira-kira 3km dari hotel kami menginap dengan menaiki beca.kami tiba di warung yang menjual Nasi tersebut dan disambut mesra oleh pemilik warung tersebut.kami memilih pesanan hidangan Nasi caker dan teh yang hanya kebiasaanya di indonesia iaitu teh botol.

Anda perlu mencuba sendiri keenakan Nasi ceker ini.Sebelum itu saya juga tertanya-tanya apa yang dimaksudkan dengan ceker, Rupa-rupanya nasi dengan cakar ayam tapi masih dimasak berasaskan santan juga.Tersenyum saya seketika apabila memikirkan nama unik nasi tersebut semasa dalam perjalanan tadi.




NASI CEKER

Sarapan unik sudah kami cuba sekarang masa yang saya tunggu-tunggu untuk ke Kraton Solo untuk mengungkap kisah sejarah kerajaan mataram dan tinggalan sejarahnya dengan menaiki beca.sewaktu didalam perjalanan teringat silibus subjek sejarah semasa dibangku sekolah yang menceritakan zaman kegemilangan kerajaan Majapahit dan Demak.Inilah kota yang dimaksudkan dan waris keturunan Puteri Gunung Ledang yang menjadi lagenda dibumi melaka satu masa dahulu yang berasal dari kerajaan Demak.Sejarah ringkas kesultanan Solo(Surakarta).


Kota Solo memiliki sejarah panjang. Solo merupakan kota yang secara umumnya lebih tua daripada Yogyakarta. Solo atau Surakarta biasa dibilang berdiri sejak didirikannya Kasunanan Surakarta yang rajanya bergelar Pakubuwana (Pakubuwono). Dasarnya adalah Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755). Perjanjian Giyanti menyebabkan Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan rajanya Pakubuwono III. Pakubuwono I dan II dianggap bukan Raja Kasunanan Surakarta, tetapi raja Mataram (Kartasura). Surakarta sendiri merupakan maksud dari Karta-Sura.
Akibat dari Perjanjian Giyanti, Surakarta punya raja Pakubuwono sementara Yogyakarta yang dijadikan pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta, punya raja bernama Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono (HB) I). Pembangunan keraton dan kota Yogyakarta mengikuti pola tata kota yang sama persis dengan Surakarta yang lebih dulu dibangun.
Meskipun Sultan pertama Surakarta adalah Pakubuwono III, tapi tak salah jika saya menceritakan juga tentang Pakubuwono I dan II. Awalnya, gelar Pakubuwana adalah sebuah gelar yang diperoleh Raden Mas Derajat yang setelah dewasa bergelar Pangeran Puger. Ia merupakan putra Amangkurat I. Gelar ini kemudian diteruskan ke keturunan-keturunannya hingga yang saat ini, Pakubuwana XIII. Amangkurat I sendiri merupakan putera Sultan Agung Hanyokrokusumo (Pahlawan Negara). Amangkurat I adalah Raja terakhir Kesultanan Mataram yang lahir dari Ratu Wetan atau permaisuri kedua. Ibunya tersebut berasal dari Kajoran, yaitu sebuah cabang keluarga keturunan Kesultanan Pajang.
Kembali kepada Pakubuwono I, dia berstatus raja ketiga Kasunanan Kartasura (sebelum pindah ke Surakarta) yang setelah naik takhta bergelar Sri Susuhunan Pakubuwana I. Ia memerintah pada tahun 1704 – 1719. Naskah-naskah babad pada umumnya mengisahkan tokoh ini sebagai raja agung yang bijaksana.
Pakubuwono I memperoleh kekuasaan sebagai raja atau sultan di Kasultanan Kartasura setelah berhasil merebutnya dari Amangkurat III. Amangkurat III merupakan anak dari Amangkurat II. Sementara Amangkurat II merupakan adik Amangkurat I atau paman Pakubuwono I. Pada saat itu, Pakubuwono (PB) I dibantu oleh gabungan pasukan VOC, Semarang, Madura, dan Surabaya.
Ketika berhasil menjadi Raja, ia bergelar Susuhunan Paku Buwana Senapati Ingalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama Khalifatulah Tanah Jawa.
Sepeninggal PB I, Raja Kartasura kemudian dipimpin oleh anak PB I yang bergelar Amangkurat IV. Nama asli Amangkurat IV adalah Raden Mas Suryaputra, yang lahir dari permaisuri Ratu Mas Blitar (keturunan Pangeran Juminah, putra Panembahan Senopati dengan Retno Dumilah putri Madiun).
Pada masa Amangkurat IV inilah Kartasura diliputi banyak pertempuran dan pemberontakan dalam rangka perebutan tahta dan kuasa Kartasura. Singkat cerita, Amangkurat IV akhirnya meninggal setelah diracun.
Tahta Kartasura kemudian dilanjutkan anaknya yang bergelar PB II. Ketika naik tahta, ia masih berumur 15 tahun, seumuran anak kelas 1 SMA-lah. Nama aslinya adalah Raden Mas Prabasuyasa, putra Amangkurat IV dari permaisuri keturunan Sunan Kudus. Karena masih sangat muda, wajar jika beberapa tokoh istana bersaing untuk menguasainya. Para pejabat Kartasura pun terbagi menjadi dua kelompok, yaitu golongan yang bersahabat dengan VOC dipelopori Ratu Amangkurat (ibu suri), dan golongan anti VOC dipelopori Patih Cakrajaya.
Tokoh penting lain adalah Arya Mangkunegara kakak Pakubuwana II (lain ibu) yang sebelumnya juga sempat ingin merebut tahta, namun menyerah dan diampuni ayahnya (Amangkurat IV). Karena dianggap menggangu Patih Cakrajaya, tahun 1728 Cakrajaya berhasil menjebaknya seolah ia berselingkuh dengan istri PB II. Atas desakan Pakubuwana II, VOC terpaksa membuang Arya Mangkunegara ke Srilangka, kemudian ke Tanjung Harapan.
Di masa PB II inilah proses perpindahan kerajaan dari Kartasura ke Surakarta. Selama bertahta, PB II juga masih sering menghadapi pemberontakan-pemberontakan mulai dari alasan perebutan tahta dan lainnya.
Ketika istana sudah dipindahkan ke Surakarta, pemberontakan yang masih bergejolak adalah pemberontakan kaum Cina. Untuk menuntaskan sisa-sisa pemberontakan tersebut, PB II mengumumkan sayembara berhadiah tanah Sokawati untuk siapa saja yang berhasil merebut daerah itu dari tangan Mas Said (pimpinan pemberontak Cina).
Pangeran Mangkubumi, adik Pakubuwana II memenangkan sayembara itu tahun 1746. Padahal, Pangeran Mangkubumi sebelumnya juga ikut mendukung pemberontakan Cina.
Kerana yang menang adalah Pangeran Mangkubumi, para saingan politiknya pun mencari cara untuk menggagalkan hadiah tanah tersebut. Sampai-sampai, muncul Baron van Imhoff (Gubernur jenderal VOC) yang memperkeruh suasana. Ia datang ke Surakarta mendesak PB II agar menyewakan daerah pesisir kepada VOC dengan harga 20.000 real tiap tahun. Pangeran Mangkubumi menentang hal itu. Terjadilah pertengkaran di mana Baron van Imhoff menghina Mangkubumi di depan umum.
Pangeran Mangkubumi yang sakit hati kemudian meninggalkan Surakarta untuk bergabung dengan Mas Said sejak Mei 1746. Perang yang sebelumnya hampir padam kembali meletus. Para sejarawan menyebutnya sebagai Perang Suksesi Jawa Ketiga.
Di tengah panasnya suasana perang, PB II jatuh sakit akhir tahun 1749. Baron von Hohendorff, kawan lamanya yang ketika itu menjabat gubernur pesisir Jawa bagian timur laut, tiba di Surakarta sebagai saksi VOC atas jalannya pergantian raja. PB II bahkan menyerahkan kedaulatan kerajaan secara penuh kepada von Hohendorff. Inilah saat dimana Mataram benar-benar terpecah belah hanya karena perebutan kekuasaan. Tentu saja, peran VOC sangat kental dalam hal ini.
Singkat cerita, perjanjian pun ditandatangani tanggal 11 Desember 1749 sebagai titik awal hilangnya kedaulatan Kasunanan Surakarta ke tangan Belanda. Sejak itu, hanya VOC-lah yang berhak melantik raja-raja keturunan Mataram (Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman). Peraturan ini terus berlaku sampai zaman kemerdekaan Indonesia. PB II akhirnya meninggal dunia akibat sakitnya itu tanggal 20 Disember 1749, dan digantikan puteranya yang bergelar Pakubuwana III.



TAMAN DIRAJA


PANCUR AIR CANDI



KERIS BESAR PUSAKA SOLO

KERIS KESULTANAN SOLO


ALAT KEBESARAN KESULTANAN SOLO

DARI BAHAGIAN DEPAN KRATON SOLO

GERBANG KRATON

KERIS DARI BESI KERSANI 

SALASILAH KERAJAAN AGUNG MATARAM

BESI KERSANI



KRATON SURAKARTA(ISTANA)

PEGAWAI PENJAGA PINTU KRATON SOLO

Banyak artfak-artfak sejarah didalam muzium kraton solo ini antaranya patung dewa-dewi hinddu yang menjadi agama masyarakat jawa sebelum kedatangan islam,alat-alat kebesaran diraja,kenderaan khas diraja,keris-keris pusaka yang menjadi alat atau senjata utama kerajaan dan raja yang diperbuat dari besi kersani.kami seolah-olah berada didalam sebuah istana kuno(lama) yang nilai sejarahnya sangat tinggi.

Tersentak seketika apabila melihat keris-keris pusaka dan keris diraja tersergam indah yang diperbuat dari besi kersani.Tergiyang-giyang lirik dari lagu "mentera semerah padi" nyayian Dato M.NASIR.Keris-keris yang dipamirkan bukanya replika tetapi asli simpanan untuk generasi akan datang serta mengigatkan saya keris-keris pusaka dan keris diraja di alam melayu.Allahu akbar sungguh canggih senjata dahulu kala dan menjadi kegerunan penjajah.Setelah seharian disini kami bercadang untuk melawat wisata batik kauman dan kilang mencanting batik solo.



SOLO KOTA BATIK

PROSES MEWARNA BATIK



Setibanya disini, Kami sempat melihat proses pembuatan batik halus Solo.saya juga tidak melepaskan peluang membeli buah tangan sehelai baju batik halus solo dengan kadar bayaran IDR 60 000 ribu rupiah selepas tawar.Cantik dan halus seni batik jawa ini dan kepada pengemar batik anda wajib datang ke sini dan harganya juga berpatutan dan pasti berpuas hati.

Kami kembali ke hotel penginapan untuk daftar keluar untuk kembali ke Kota Jogja.Pekerja hotel menguruskan pengangkutan kami untuk ke station Solobalapan dengan kadar bayaran IDR 40 000 Rupiah dengan menaiki kenderaan jenis toyota avanza.Di sini saya konsikan sedikit informasi jadual penerbangan AirAsia dari Kuala Lumpur serta Jadual perjalanan kereta api dari Kota Jogja.

KUALA LUMPUR - SOLO (AIRASIA)                    
OriginDestinationFlightDepartArriveFrequency
Kuala LumpurSoloAK 13356.55am8.25amTuesday, Thursday, Saturday
SoloKuala LumpurAK 13356.55am8.25amTuesday, Thursday, Saturday

JADUAL KERETA API DARI KOTA JOGJA


STATION SOLOBALAPAN 

SELAMAT TINGGAL SURAKARTA




Tamat pengembaraan kami di Kota Surakarta yang sangat unik dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi.panjang umur kami akan kembali ke bumimu yang indah insyallah.

SELAMAT TINGGAL SURAKARTA.Bersambung seterusnya ke KOTA JOGJA Tapak warisan dunia yang diiktiraf UNESCO NO 592 serta tapak tinggalan abad ke-8 masihi.


ALLAHU RABBI..